Feeds:
Pos
Komentar

Archive for the ‘Sungai’ Category

Negara Sungai

Oleh Nasrullah

Terbit di Harian Kompas, h. 7, hari Rabu 14 Maret 2018

Penulis bersama penumpang, yang kebanyakan perempuan, menyusuri sungai Barito untuk menemui keluarga yang melaksanakan upacara perkawinan di kampung tetangga.

Gegap gempita dinamika politik di Tanah Air cenderung mengaburkan kepedulian kita terhadap lingkungan. Alhasil, bencana lingkungan yang sebenarnya begitu dirasakan akibatnya ternyata tidak ditanggulangi secara serius. Bencana ekologi seperti banjir, kemarau, kebakaran lahan merupakan siklus tahunan yang semestinya dapat dihindari atau paling tidak mampu diminimalkan.

Pada kenyataannya bencana seperti itu tak kunjung mendapatkan solusi tepat pada level nasional sebagai tindakan preventif. Penyebabnya tidak lain adalah kebijakan negara terlalu sibuk mengeksploitasi sumber daya alam. Melalui julukan Indonesia sebagai negara maritim dan negara agrarismenunjukkan betapa kuatnya semangat untuk memproduksi hasil bumi. Padahal, pada saat bersamaan kita mengabaikan bagaimana produksi hasil bumi bisa ada dan kemudian dinikmati secara berkelanjutan, yang dalam hal ini sungai sebagai ekologi yang selama ini dipandang sempit sebagai sarana transportasi belaka.

Peradaban sungai

Sejak masa lalu, sungai punya posisi vital dalam membentuk peradaban dunia. Sungai Nil, Sungai Indus, Sungai Gangga, hingga peradaban Sungai Eufrat dan Tigris adalah bukti nyata lahirnya peradaban besar dunia itu. Di sekitar aliran sungai tersebut muncullah negara-negara besar yang berpengaruh secara global. (lebih…)

Read Full Post »

JANGAN SALAH! Menghadirkan Panglima Wangkang yang dimaksud bukan dengan cara membakar dupa, membaca mantera, atau balampah dengan amalan tertentu. Melainkan didahului latar belakang selama satu minggu ini wacana Panglima Wangkang di grup Habar Batola Terkini berlangsung dengan gegap gempita atau dengan bahasa di era media sosial Panglima Wangkang menjadi viral. Dari situlah kita mengetahui cara menghadirkan Panglima Wangkang. (lebih…)

Read Full Post »

Jika anda menyusuri sungai Barito dari arah kota MarKelotokabahan menuju ke arah hulu entah menggunakan kelotok, atau speedboat, maka akan melewati lima kampung, lalu menemui sebuah tempat yang dipercaya masyarakat menjadi lokasi munculnya putri Junjung Buih sebagai hasil pertapaan Lambung Mangkurat. Hal ini termuat dalam buku Kisah Lambung Mangkurat dan Raja Banjar. (lebih…)

Read Full Post »

Oleh: Nasrullah*

Setiap daerah yang memiliki karakter khas, biasanya akan mewujud pada julukan yang disandangnya. Julukan tersebut dapat berhubungan dengan hal-hal religius. Misalnya julukan ‘Serambi Mekkah’ identik pada kota Martapura, dan dua tempat di Pulau Sumatera, yakni Propinsi Aceh dan kota Padang Panjang, Sumatera Barat. Ketiga tempat itu memang menunjukkan tradisi religius lebih dominan dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya. Julukan daerah juga bernuansa teologis, dilihat pada tanah Pasundan, Jawa Barat karena keindahan alamnya dikatakan ‘Tuhan menciptakan tanah Pasundan sambil tersenyum.’ Begitu pula Bali dikenal sebagai pulau dewata karena begitu banyak tempat ibadah umat Hindu dan ritual keagamaan menjadi keseharian warga.

Kota Banjarmasin yang jika dilihat dari keseharian warganya yang aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan; pengajian agama, maulid nabi dan sebagainya tetapi hanya mendapat julukan ‘Kota Seribu Sungai’. Julukan ini memang bukan hiperbolis, karena memiliki berbagai jenis sungai dan anak sungai (batang banyu, handil, tatah, antasan, saka, anjir dan sebagainya). Namun julukan ‘Seribu Sungai’ seakan hampa makna religius sehingga tidak memiliki korelasi langsung dengan kondisi masyarakatnya.

Sungai dan Surga

(lebih…)

Read Full Post »

Oleh: Nasrullah

Dalam seminar tentang kebudayaan sungai yang dilaksanakan Program Studi Pendidikan Sosiologi dan Antropologi, FKIP, Unlam tahun lalu, ada pertanyaan menarik dari peserta. Ahmad Rafiek, salah seorang kolega dosen menanyakan kepada Heddy Shri Ahimsa-Putra, guru besar Antropologi UGM tentang upaya mengkaji fenomena ikan saluang yang kini tidak lagi bermigrasi melawan arus air. (lebih…)

Read Full Post »

Berwisata di Sungai Barito

sungai1

Sungai Barito dengan latar belakangan perkampungan penduduk

Jika Anda sering bepergian ke pegunungan untuk menikmati indahnya pemandangan alam dengan udara yang sejuk dan dingin. Dari tempat itu pula terlihat sawah membentang, rumah-rumah penduduk maupun gedung-gedung yang terlihat mengecil. Kalau malam hari terlihat cahaya lampu dari kejauhan berkelap-kelip. Atau pun jika Anda terbiasa pergi ke pantai, menikmati angin laut sepoi-sepoi, memandang gelombang laut yang bergulung-gulung. Sesekali Anda pergi berselancar, lalu kemudian istirahat dan berjemur di atas pasir putih. Di tepi pantai kala matahari menuju ufuk barat, keindahan laut akan semakin sempurna dengan melihat matahari sedikit demi sedikit tenggelam di dasar laut (sunset). Anda sudah menikmati dua tempat itu, yakni gunung dan laut tentu pilihan lain adalah datang ke perkotaan atau mengunjungi tempat-tempat keramaian, seperti mall dan plaza untuk membeli pakaian, buku-buku, menonton bioskop dan lain sebagainya.

(lebih…)

Read Full Post »

Bumi Kalimantan sesuai namanya, Kalimantan berarti pulau yang memiliki Sungai-Sungai besar (kali ‘Sungai’; mantan ‘besar’) (Riwut, 1993:3) antara lain: Sungai Kapuas, Sungai Kahayan, Sungai Mahakam dan Sungai Barito. Sungai Barito bermuara pada laut Jawa dan berhubungan langsung dengan ibukota Kalimantan Selatan yakni Banjarmasin, hulu Sungai Barito berada di kaki pegunungan Muller perbatasan Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. (lebih…)

Read Full Post »

Jukung dan kelotok adalah alat transportasi di Sungai Barito yang paling populer, Petersen (2001) secara detail menggambarkan jenis jukung di Sungai Barito beserta bahan-bahan dasar dan cara pembuatannya, adapun jenis jukung tersebut adalah : Jukung Sudur Jukung Rangkan, Jukung Patai, Jukung Hawaian, Alkon, Jukung Rombong, Klotok Halus, Feri, Klotok Baangkut Barang, Jukung Nalayan, Jukung Tiung, Jukung Raksasa, Motorbot. (Mengenai penjelasan masing-masing Jukung, lihat Petersen, Jukung dari Dataran Rendah Barito, (lebih…)

Read Full Post »

Berdagang dengan Jukung

Gambar di samping adalah jukung rombong, di dalamnya tempat orang berjualan soto dan gado-gado. Irin (50 th) sebut saja nama pria pemilik jukung sekaligus penjual soto dan gado-gado, ia menyusuri sungai Barito kemudian singgah dari satu kampung ke kampung lainnya untuk berdagang. Untuk keperluan bahan makanan, seperti beras ayam, kecambah, bumbu dan lain-lain, Irin membeli di kampung-kampung yang ia singgahi.

Di dalam jukung rombong, bisa dimasuki 2 hingga 3 orang dewasa, kalau mereka mau makan gado-gado tinggal masuk saja ke dalam jukung itu. Dan menunggu Irin membuatkan pesanan, untuk air minum Irin hanya menyediakan air putih saja (kadang-kadang tidak dimasak).

Bagi yang ingin membawa makanan, tinggal membawa piring masing-masing untuk dimakan di rumah. Seperti dalam gambar seorang ibu membawa soto yang dibelinya dari Irin. Sedangkan anak kecil di sampingnya, numpang foto sambil menunggu makanan pesanannya dibuatkan oleh Irin. Kalau anda mau makan, jualan Irin untuk setengah porsi harganya Rp. 3000,- porsi full rogoh di kantong anda satu lembar Rp. 5000,- biar Irin tidak susah mengembalikannya “pas” katanya.

Read Full Post »

(Memahami Sengketa Perbatasan Kuripan-Palangkau Lama)
Oleh : Nasrullah


Beberapa waktu lalu, Kuripan dan Palangkau Lama, menjadi sorotan media massa, karena di sana terkonsentrasi sejumlah pasukan dari satuan brimobda baik dari Kal-sel maupun Kalteng. Apakah terjadi konflik seperti di Aceh?
Ternyata tidak, dua tempat ini adalah perbatasan antara wilayah Kalteng dan Kalsel. Kuripan merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Batola, Palangkau Lama adalah desa dalam wilayah Kabupaten Kapuas. Antara Kuripan dan Palangkau Lama yang hanya dibatasi oleh sungai Barito, tidak ada gerakan separatis, ormas terlarang atau konsentrasi massa yang mau berbuat rusuh. Tapi sebagaimana diberitakan satu media lokal, Brimob Kalsel dikirim ke Kuripan. Empat pleton polisi masih siaga di pos polisi P Lama Kec. Kapuas Murung Kab, Kapuas. Walaupun kondisi aman terkendali, sepasukan brimobda Kalsel juga sudah tiba di Kuripan, minggu pagi. Mereka diturunkan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk. (lebih…)

Read Full Post »

Older Posts »