Oleh: Nasrullah
Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Sosiologi
dan Antropologi FKIP Universitas Lambung Mangkurat
Saat ini sedang berlangsung rangkaian kegiatan pemilihan kepala daerah (Pilkada) langsung di Provinsi Kalimantan Selatan khususnya di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) dan Kabupaten Barito Kuala (Batola).
Jika ada sesuatu hal yang maknanya dipertentangkan, diperjuangkan hingga diperdebatkan saat masa kampanye pada pemilihan kepala daerah tersebut, maka itu adalah angka. Pada dasarnya, angka merupakan otoritas eksak, tapi dalam pilkada angka menjadi tidak pasti.
Bayangkan saja penghitungan 1+0=?; 1+1=? Atau 1+2=? sangat mudah dijumlahkan, bahkan anak TK saja dapat menjawabnya. Namun jumlah itu pada masa pilkada menjadi problematis diucapkan, karena orang cenderung berpihak pada angka tertentu. (lebih…)