Feeds:
Pos
Komentar

Archive for the ‘Asal’ Category

Penulis bersama paman (tak terlihat dalam foto) menelusuri bekas lahan (padang galam) yang terbakar untuk menemukan jejak rusa. Foto diambil di kawasan desa Jambu Baru tanggal 30 Nopember 2014.

Oleh Nasrullah
Terbit di harian Kompas h.7, Hari Sabtu 9 Juni 2018

Bencana kebakaran lahan di Indonesia sebenarnya dapat diprediksi karena terjadi setiap tahun pada musim kemarau. Namun, praktik menghadapinya ternyata sangat sulit sebab ketidakmampuan manusia dalam mengantisipasi bencana secara sistematis.

Pada tataran popularitas, pembahasan akan sangat menarik ketika bencana kebakaran lahan sedang berlangsung. Sebaliknya, mendiskusikan lebih awal menunjukkan kesiapan mengantisipasi bencana. Karena itu, sebelum memasuki puncak musim kemarau, yang menurut prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika akan berlangsung pada Agustus dan September 2018, maka upaya pencegahan dapat dimulai pada saat ini atau menjelang akhir musim hujan. Di tingkat lokal, Kalimantan

Kesalahpahaman negara

Upaya pencegahan tersebut sangat rumit karena tak sekadar menyiramkan air ke lahan yang terbakar, juga terletak pada upaya melibatkan masyarakat setempat dalam merawat dan memanfaatkan lahan. Karena itu, negara jangan sampai mengulangi kesalahpahaman untuk mencegah kebakaran, apalagi memarjinalkan peran masyarakat setempat. Sebab, berbagai kajian tentang kebakaran lahan dan peladang menunjukkan kaitan erat antara siklus hidup masyarakat dengan lingkungannya. (lebih…)

Read Full Post »

YANG MEKAR DAN LAYU

(Peta Kelompok Massa dan Kaum Elit di Masa Pilkada)

Oleh: Nasrullah

Manusia terbagi dalam beberapa kelompok sosial, sehingga ia memainkan perannya pun berbeda-beda pula. Dalam pilkada, manusia pun tampil differensial, sehingga pemetaan di bawah ini bukan hanya sekedar melihat perbedaan, tetapi dengan ini pula kita bisa menilai di mana posisi masing-masing.

1.      Aktif

1.1.  Massa Simpatisan

1.1.1.      Loyalis20160705_085218

Loyalis adalah mereka yang simpati kepada tokoh jauh sebelum tokoh mencalonkan diri. Biasanya kaum loyal mengenal tokoh sejak awal dan menjadi simpati karena hormat, kharisma tokoh, kecerdasan tokoh, sehingga mereka berharap tokoh tersebut tampil di gelanggang pilkada. Begitu tokoh itu muncul, mereka berada pada barisan terdepan dan memproklamirkan diri sebagai pendukung tokoh bersangkutan

1.1.2.      Royalis

Royalis, diambil dari kata Royal atau orang-orang kerajaan, dalam hal ini mereka yang dekat dengan tokoh karena ada ikatan keluarga atau hutang budi. Kelompok royalis sama seperti kelompok loyalis sama-sama menjadi the lovers yang berada barisan terdepan dan memproklamirkan diri sebagai pendukung tokoh bersangkutan. (lebih…)

Read Full Post »

Oleh: Nasrullah
Warga Kecamatan Kuripan, Batola,
Staf Pengajar PSP Sosiologi Antropologi FKIP Unlam

peta BATOLAJika melihat geografis Kabupaten Barito Kuala (Batola) berdasarkan pola alur sungai Barito yang membentang dari hulu (Kecamatan Kuripan) dan ke hilir atau muara (Kecamatan Tabunganen), maka deskripsi makro publikasi kemajuan pembangunan Batola cenderung mengarah ke bagian hilir. Representasi kemajuan Bumi Selidah, julukan Kabupaten Batola, sebagaimana ditampilkan pada hari jadinya, umumnya pada kecamatan Anjir Muara, Anjir Pasar, Jejangkit, Tamban, Barambai, hingga berhenti pada Marabahan kota. (lebih…)

Read Full Post »

Mentalitas Orang Dayak

Oleh: Nasrullah

 Judul buku     :  Demokrasi dan Pembangunan Daerah

Penulis            :  Z.A. Maulani

Penerbit          :  Pustaka Pelajar dan CRDS

Halaman        :  187+xx

Tahun Terbit  :  2000 (Cetakan kedua)

 

Beberapa waktu lalu Dewan Adat Dayak Nasional (DADN) menggelar kongres di Kalimantan Tengah. Kekawatiran utama peserta kongres adalah hak tanah adat milik masyarakat Dayak. Namun, persoalan ini sebenarnya telah dirasakan oleh Maulani dalam buku Demokrasi dan Pembangunan Daerah, selain membahas persoalan global dan nasional, persoalan daerah juga menjadi perhatian penting. (lebih…)

Read Full Post »

Oleh: Nasrullah

hasurah1

Menjelang pergi bekerja terlebih dahulu orang Bakumpai berinteraksi sesama warga.

Saya merasa ditimpakan beban berat di atas pundak, ketika seorang teman dengan entengnya menyampaikan pertanyaan “Apa makna Dayak bagi orang Dayak sendiri?”. Mendengar pertanyaan itu, saya terdiam agak lama. Beruntung teman yang berasal dari Amerika, mahasiswa Wisconsin University dan sedang meneliti sejarah Dayak tidak mendesak saya untuk memberikan jawaban atau barangkali dia maklum bahwa pertanyaan itu memerlukan perenungan, artinya tidak perlu dijawab segera. Sekarang, bagi saya sendiri pertanyaan itu menjadi inspirasi untuk menulis sekaligus sebagai judul dari tulisan ini. (lebih…)

Read Full Post »

Who are the Bakumpai?

The majority of the Bakumpai live near the Barito River, which flows through the province of Central Kalimantan. In southern Kalimantan, the Bakumpai live in Bakumpai District of Barito Kuala Regency, while those in Central Kalimantan live in South Barito Regency. Their neighbors in the south are the Banjar people and in the north the Ngaju and Maanyan peoples. Some experts speculate that the Bakumpai are one of the sub-groups of the Ngaju people group, although the Bakumpai consider themselves a separate people group. (lebih…)

Read Full Post »