(Sebuah Etnografi Awam Mengiringi Pilkada Batola 2017)
Oleh : Nasrullah
1. Putih Nan Suci atau Parigatan?
Di waktu kecil, ketika saya berkeinginan membeli baju berwarna putih, mendadak ibu saya melarang. Alasan beliau baju berwarna putih itu parigatan atau mudah kotor. Sebaliknya di lain kesempatan, ibu saya malah membelikan baju putih tanpa saya minta. Saya pun menyetujui dan senang sekali mendapatkan baju putih. Bagaimana mungkin saya menolak baju putih tersebut karena dipakai sebagai baju wajib untuk sekolah. Jadi saya dan orang tua, bahkan masyarakat sekitar memilih baju putih karena dikontrol oleh sebuah otoritas bernama peraturan sekolah. Begitulah selama belasan tahun saya menggunakan baju putih sebagai pakaian seragam ke sekolah. Hal demikian berlangsung hingga awal masuk kuliah atau sebagai mahasiswa baru, saya masih diwajibkan memakai baju putih. (lebih…)